Kejadian luar
biasa dalam kehidupan dapat dialami oleh seseorang dimulai dari sejak lahir
sampai meninggal dunia. Seiring dengan perjalanan kehidupan sudah tentunya seseorang
pasti akan mengalami berbagai peristiwa. Peristiwa akibat alam seperti gempa, tsunami, gunung meletus dan lainnya maupun akibat
manusia seperti teror bom, perang, perlakuan yang tidak mengenakan, dan
kriminalitas. Di mana peristiwa yang dialami seseorang dapat menjadi pengalaman
yang sangat menentukan bagi orang tersebut. Berat ringannya suatu masalah
sangat subjektif menurut orang. Tapi trauma yang dirasa sangat berat dapat
memicu risiko yang lebih tinggi seseorang mengalami Post Traumatic Stress
Disorder (PTSD).
PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat
penderitanya teringat pada kejadian traumatis. Peristiwa traumatis yang dapat
memicu PTSD antara lain perang, kecelakaan, bencana
alam, dan pelecehan seksual. Gejalanya meliputi : ingatan peristiwa traumatis,
kecenderungan untuk mengelak, pemikiran dan perasaan negatif, serta perubahan
perilaku dan emosi. Peristiwa yang diketahui paling sering memicu PTSD
diantaranya perang, kecelakaan, bencana alam, perundungan (bullying), kekerasan fisik, pelecehan seksual,
prosedur medis tertentu, seperti operasi, penyakit yang mengancam nyawa,
misalnya serangan jantung.
Orang yang
mengalami peristiwa traumatis mungkin mengalami kesulitan untuk menyesuaikan
diri dan mengatasi masalah. Namun, dengan waktu dan perawatan diri yang baik,
maka PTSD pun bisa menjadi
lebih baik. Jika PTSD tidak segera ditangani, ini akan mengganggu fungsi hidup
seseorang sehari-hari.
Ada banyak dampak yang sangat tidak nyaman jika PTSD
dibiarkan tanpa perawatan. Mungkin selalu dihantui kilas balik, sulit tidur,
sering mengalami ledakan amarah, dan perasaan bersalah. Mungkin akan
menghindari hal-hal yang mengingatkan kamu tentang suatu peristiwa dan
kehilangan minat pada hal-hal yang disukai.
Gejala PTSD biasanya mulai dalam 3 bulan setelah
trauma. Gejala mungkin tidak muncul lagi setelah bertahun-tahun sesudahnya.
Namun, seseorang dengan PTSD tanpa perawatan dapat mengalaminya selama
bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. Orang mungkin bisa merasa lebih baik
atau lebih buruk dari waktu ke waktu. Misalnya, laporan berita tentang suatu
peristiwa di TV dapat memicu ingatan luar biasa akan pengalaman trauma yang
dialami.
PTSD akan mengganggu kualitas hidup. Gangguan ini
akan membuat sulit untuk memercayai, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah.
Ini dapat menyebabkan masalah dalam hubungan dengan teman, pasangan, keluarga,
dan rekan kerja. Selain itu, gangguan ini juga dapat memengaruhi kesehatan
fisik seperti dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau gangguan
pencernaan.
Belum ada obat pasti atau pakem untuk menyembuhkan
penderita PTSD. Namun dapat diatasi dengan berbagai terapi. Dengan perawatan yang tepat, beberapa orang mungkin
berhenti mengalami gejala PTSD. Contoh terapi yang dapat mengurangi atau
menghentikan gejala PTSD yaitu terapi kognitif, terapi bicara dan pemberian
obat. Psikiater mungkin akan meresepkan obat seperti antidepresan
Sumber Referensi
Astuti, N. F. (2021, Juni 8). PTSD adalah Salah
Satu Gangguan Mental, Kenali Gejalanya. Retrieved Juni 30, 2021, from
Merdeka: https://m.merdeka.com/jabar/ptsd-adalah-salah-satu-gangguan-mental-kenali-gejalanya-kln.html
Handayani,
dr. V. (2020, Juli 12). Bahaya PTSD pada Kesehatan Mental Jika Tidak Segera
Diatasi. Retrieved Juni 30, 2021, from Halodoc: https://www.halodoc.com/artikel/bahaya-ptsd-pada-kesehatan-mental-jika-tidak-segera-diatasi
Pane, dr.
M. (2020, Januari 31). PTSD. Retrieved Juni 30, 2021, from Alodokter: https://www.alodokter.com/ptsd
Bagaiamana jika penderita PTSD tidak menyadari dan dibiarkan dalam waktu yang lama?
BalasHapus