DAMPAK POST TRAUMATIC STRESS DISORDER TERHADAP KESEHATAN MENTAL (1CD4)

 


Kejadian luar biasa dalam kehidupan dapat dialami oleh seseorang dimulai dari sejak lahir sampai meninggal dunia. Seiring dengan perjalanan kehidupan sudah tentunya seseorang pasti akan mengalami berbagai peristiwa. Peristiwa akibat alam seperti gempa, tsunami, gunung meletus dan lainnya maupun akibat manusia seperti teror bom, perang, perlakuan yang tidak mengenakan, dan kriminalitas. Di mana peristiwa yang dialami seseorang dapat menjadi pengalaman yang sangat menentukan bagi orang tersebut. Berat ringannya suatu masalah sangat subjektif menurut orang. Tapi trauma yang dirasa sangat berat dapat memicu risiko yang lebih tinggi seseorang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).

PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis. Peristiwa traumatis yang dapat memicu PTSD antara lain perang, kecelakaan, bencana alam, dan pelecehan seksual. Gejalanya meliputi : ingatan peristiwa traumatis, kecenderungan untuk mengelak, pemikiran dan perasaan negatif, serta perubahan perilaku dan emosi. Peristiwa yang diketahui paling sering memicu PTSD diantaranya perang, kecelakaan, bencana alam, perundungan (bullying), kekerasan fisik, pelecehan seksual, prosedur medis tertentu, seperti operasi, penyakit yang mengancam nyawa, misalnya serangan jantung.

Orang yang mengalami peristiwa traumatis mungkin mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dan mengatasi masalah. Namun, dengan waktu dan perawatan diri yang baik, maka PTSD pun bisa menjadi lebih baik. Jika PTSD tidak segera ditangani, ini akan mengganggu fungsi hidup seseorang sehari-hari. 



Ada banyak dampak yang sangat tidak nyaman jika PTSD dibiarkan tanpa perawatan. Mungkin selalu dihantui kilas balik, sulit tidur, sering mengalami ledakan amarah, dan perasaan bersalah. Mungkin akan menghindari hal-hal yang mengingatkan kamu tentang suatu peristiwa dan kehilangan minat pada hal-hal yang disukai. 

Gejala PTSD biasanya mulai dalam 3 bulan setelah trauma. Gejala mungkin tidak muncul lagi setelah bertahun-tahun sesudahnya. Namun, seseorang dengan PTSD tanpa perawatan dapat mengalaminya selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. Orang mungkin bisa merasa lebih baik atau lebih buruk dari waktu ke waktu. Misalnya, laporan berita tentang suatu peristiwa di TV dapat memicu ingatan luar biasa akan pengalaman trauma yang dialami. 

PTSD akan mengganggu kualitas hidup. Gangguan ini akan membuat sulit untuk memercayai, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah. Ini dapat menyebabkan masalah dalam hubungan dengan teman, pasangan, keluarga, dan rekan kerja. Selain itu, gangguan ini juga dapat memengaruhi kesehatan fisik seperti dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau gangguan pencernaan.

Belum ada obat pasti atau pakem untuk menyembuhkan penderita PTSD. Namun dapat diatasi dengan berbagai terapi. Dengan perawatan yang tepat, beberapa orang mungkin berhenti mengalami gejala PTSD. Contoh terapi yang dapat mengurangi atau menghentikan gejala PTSD yaitu terapi kognitif, terapi bicara dan pemberian obat. Psikiater mungkin akan meresepkan obat seperti antidepresan

 

Sumber Referensi

Astuti, N. F. (2021, Juni 8). PTSD adalah Salah Satu Gangguan Mental, Kenali Gejalanya. Retrieved Juni 30, 2021, from Merdeka: https://m.merdeka.com/jabar/ptsd-adalah-salah-satu-gangguan-mental-kenali-gejalanya-kln.html

Handayani, dr. V. (2020, Juli 12). Bahaya PTSD pada Kesehatan Mental Jika Tidak Segera Diatasi. Retrieved Juni 30, 2021, from Halodoc: https://www.halodoc.com/artikel/bahaya-ptsd-pada-kesehatan-mental-jika-tidak-segera-diatasi

Pane, dr. M. (2020, Januari 31). PTSD. Retrieved Juni 30, 2021, from Alodokter: https://www.alodokter.com/ptsd


Komentar

  1. Bagaiamana jika penderita PTSD tidak menyadari dan dibiarkan dalam waktu yang lama?

    BalasHapus

Posting Komentar