TANTANGAN BARU UNTUK INDONESIA
MENJAGA KESEHATAN MENTAL AGAR TETAP “WARAS”
Kesehatan mungkin merupakan hal yang dipandang remeh oleh sebagian orang, akan tetapi tanpa Kesehatan segalanya itu tiada artinya. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan nyaman. Ketika sakit, maka tubuh akan merasa tidak nyaman jika melakukan aktivitas. Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, bahwasannya Kesehatan mencakup 4 aspek, yaitu fisik (badan), mental (jiwa), social dan ekonomi. Itulah sebabnya, maka Kesehatan bersifat menyeluruh mengandung empat aspek tersebut.
Kali ini kita akan membahas tentang Kesehatan mental atau Kesehatan jiwa. Mental Health, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Sebenarnya apasih itu mental health? Mengapa mental health sangat berdampak pada Indonesia akhir-akhir ini khususnya untuk para remaja? Kesehatan mental merupakan salah satu aspek yang mewujudkan Kesehatan secara menyeluruh, sebagaimana definisi Kesehatan mental menurut WHO adalah kondisi kesejahteraan (well-being) seorang individu yang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Kesehatan mental tidak boleh diremehkan, karena jumlah penderita saat ini cukup menghawatirkan, Terdapat sekitar 490 juta orang menderita gangguan mental dan perilaku di seluruh dunia. Menurut WHO regional Asia Pasifik (WHO SEARO) jumlah kasus gangguan depresi terbanyak diduduki oleh India dengan 56.675.969 kasus atau 4,5% dari jumlah populasi, dan terendah yaitu Maldives dengan 12.739 kasus atau 3,7% dari populasi. Adapun Indonesia sebanyak 9.162.886 kasus atau 3,7% dari populasi. Dilansir dari data Kemenkes hingga Juni 2020 terdapat peningkatan yang sangat pesat dalam kasus Kesehatan mental di Indonesia yang dikarenakan oleh pandemi Covid-19 sebanyak 277 ribu kasus. Hal ini dikarenakan masyarakat mulai cemas akan hidup dirinya sendiri, contohnya seperti terjadinya PHK massal sehingga banyak orang kehilangan pekerjaannya di masa pandemi, hal itu menjadi titik awal seseorang menderita penyakit mental. Untuk penyebab gangguan mental, hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit mental dapat disebabkan oleh beberapa factor diantaranya Faktor biologis yang berhubungan dengan sel-sel dalam organ, Faktor psikologis, dan factor lingkungan.
Jenis-Jenis Mental Illness
1. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan atau bisa disebut Panic attack merupakan gangguan mental dimana penderita merasa takut atau cemas secara mendadak terhadap objek atau situasi tertentu.
2. Depresi
Merupakan gangguan mental dimana penderita mengalami gangguan mood yang berlarut seperti sedih, kehilangan, atau marah.
3. ADHD
Attention-deficit/hyperactivity disorder merupakan gangguan mental yang banyak dialami oleh anak-anak dan bisa berlanjut sampai dewasa. Orang dengan ADHD cenderung hiperaktif dan kesulitan dalam mempertahankan focus pada suatu hal.
4. Gangguan makan
Bisa disebut juga dengan eating disorder merupakan gangguan mental dengan pola makan yang tidak wajar, penderita akan mengkonsumsi makanan terlalu sedikit atau bahkan terlalu banyak.
5. Gangguan stress pascatrauma (PTSD)
Gangguan ini terjadi kepada seseorang yang mengalami peristiwa buruk yang sulit untuk dilupakan, kondisi ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
6. Skizofrenia
Penderita gangguan ini tidak mampu membedakan kenyataan dan pikirannya sendiri yang menyebabkan penderita mengalami pemikiran yang tidak realistis, halusinasi, dan perubahan perilaku.
Gejala Mental Illness
• Sedih berkepanjangan
• Kesulitan untuk berfikir atau berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi
• Ketakutan, kekhawatiran, atau rasa bersalah yang berlebih
• Perubahan suasana hati yang ekstrim
• Penarikan diri dari lingkungan social
• Lelah yang berkepanjangan
• Perubahan pola tidur ekstrim
• Ketidakmampuan dalam mengatasi masalah sehari-hari
• Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri.
• Penanganan Mental Illness
Untuk mengetahui seseorang mengalami penyakit mental harus disertai diagnosis dari dokter, seseorang yang merasa mengalami gangguan mental tidak boleh melakukan self diagnosis, yaitu mendiagnosis diri sendiri mengidap sebuah gangguan atau penyakit berdasarkan pengetahuan diri sendiri atau informasi yang didapat secara mandiri. Setelah seseorang didiagnosa mengalami penyakit mental, umumnya perawatan yang akan diberikan sebagai berikut :
a. Terapi Perilaku Kognitif
Merupakan jenis psikoterapi yang dilakukan untuk mengubah dan mengembangkan pola pikir dan perilaku pasien dari negative menjadi lebih positif.
b. Terapi Interpersonal
Terapi ini dilakukan untuk memperbaiki interaksi penderita dengan orang lain
c. Terapi Perilaku Dialektis
Terapi ini digunakan untuk membantu penderita mengelola dan merespons emosi dengan positif
d. Obat-obatan
Peresapan obat-obatan bertujuan untuk mengurangi gejala yang dirasakan oleh pasien.
SUMBER REFERENSI
Ayuningtyas, D., & Rayhani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di Indonesia dan strategi penanggulangannya. Jurnal Ilmu Ksehatan Masyarakat, 9(1), 1-10.
https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/jrpm/article/download/634/652
https://www.alodokter.com/seputar-mental-illness-yang-perlu-anda-ketahui
Komentar
Posting Komentar