HEPATITIS B

 Hepatitis B

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan virus Hepatitis B?, untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan dibawah.

_____________________________________________________________________________________



Hepatitis B adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak seksual, penggunaan jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan, terlalu banyak minum alkohol, obat-obatan, bahan kimia, dan juga dari ibu ke bayi.

Pada umumnya penyakit hepatitis B tidak bertahan lama dalam tubuh penderita dan akan sembuh sendirinya (hepatitis B akut). Akan tetapi penyakit ini juga dapat menetap dan bertahan lama dalam tubuh seseorang, atau yang disebut dengan hepatitis B kronis.

Gejala Hepatitis B

Gejala penyakit ini biasanya muncul setelah +1-4 bulan setelah terinfeksi. Berikut beberapa gejala hepatitis B:

Hepatitis Akut 

Gejala hepatitis akut akan muncul setelah +1-6 bulan setelah terinfeksi virus. Diantaranya seperti:

• Mual dan muntah

• Demam

• Nyeri pada abdomen

• Lemas disertai sakit kepala

• Penyakit kuning/jaundice

Hepatitis Kronis

Hepatitis B dalam tubuh memiliki status aktif dan tidak aktif. Dalam kondisi tidak aktif mungkin tidak ada gejala, namun tetap menularkan ke orang lain. Berikut adalah gejala orang dengan hepatitis B aktif sebagai berikut:

• Nyeri otot

• Lemas

• Kehilangan nafsu makan

• Nyeri pada liver

• Kulit dan mata berubah menjadi kuning (jaundice)

Cara Penularan Hepatitis B

Virus Hepatitis B berada di dalam sel darah atau sperma dalam tubuh apabila terinfeksi. 

Cara penularannya adalah sebagai berikut:

• Melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi (kondom) dengan seseorang yang terinfeksi virus ini.

• Penularan lewat darah : luka terbuka, tranfusi darah, jarum suntik, peralatan yang tidak steril, serta bila mendapat gigitan dari orang yang terinfeksi hepatitis B.

• Penularan dari ibu yang terinfeksi virus kepada bayinya pada proses melahirkan.

Pencegahan Hepatitis B



• Vaksin

Vaksin hepatitis B adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B (HBV). Vaksin hepatitis B merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib pada anak.

Vaksin hepatitis B mengandung antigen permukaan virus hepatitis B (HBsAg) yang sudah dinonaktifkan. Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi untuk melawan virus.

• Pencegahan setelah terinfeksi

Apabila terinfeksi virus dan belum mendapatkan imunisasi maka dapat diberikan suntik antibodi dan melakukan imunisasi untuk mencegah perkembangan infeksi.

• Menghindari berhubungan seks dengan siapa pun (tanpa menggunakan kondom) 

• Tidak berbagi jarum suntik, tidak melakukan donor darah atau sperma, tidak berbagi alat apapun kepada orang lain, me utup luka dengan pembalut luka, segera membersihkan darah apabila tercecer dengan cairan khusus (bleaching)

Penanganan Hepatitis B

• Penanganan Hepatitis B Akut & Kronis

a. Hepatitis B Akut

Penanganan bagi penderita hepatitis B akut dianjurkan untuk banyak istirahat, serta mengonsumsi banyak cairan dan makanan bernutrisi untuk mempercepat masa penyembuhan. Hepatitis B akut dapat berlangsung hingga 6 bulan. Maka dari itu, tidak ada penanganan secara khusus untuk mengobati hepatitis B akut, karena penyakit dan gejala yang muncul dapat hilang dengan sendirinya setelah 2-3 minggu tanpa harus menjalani perawatan di rumah sakit.

b. Hepatitis B Kronis

Penanganan bagi penderita hepatitis B kronis akan diberikan obat antivirus guna melawan virus, menurunkan risiko kerusakan hati, dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Obat antivirus yang dapat diberikan untuk melawan virus hepatitis B adalah:

• Entecavir

• Tenofovir

• Lamivudine

• Adefovir

• Telbivudine

Pantangan Makanan Bagi Penderita Hepatitis B 

• Lemak jenuh ditemukan dalam mentega, krim asam, dan makanan olahan susu berlemak tinggi lainnya, potongan daging berlemak, dan makanan yang digoreng.

• Makanan manis yang dikemas seperti kue, soda, dan makanan panggang.

• Makanan dengan garam.

• Alkohol.

• Kerang mentah atau kurang matang, yang disinyalir dapat menampung virus dan bakteri.

• Makanan olahan yang mengandung zat kimia tambahan dan kadar garam yang tinggi.

Suplemen yang Tidak di Anjurkan Bagi Penderita Hepatitis B

• Zat besi.

• Vitamin A.

• Vitamin B3 (niasin).

• Vitamin C.

• Vitamin D.

Kasus Penyebaran Hepatitis B 

Di wilayah Asia Tenggara diperkirakan 100 juta orang hidup dengan Hepatitis B kronis. Setiap tahun di wilayah tersebut, Hepatitis B menyebabkan hampir 1,4 juta kasus baru dan 300.000 kematian. Prevalensi Hepatitis B kronis adalah sekitar 8% diDemocratic People's Republic of Korea, Myanmar Thailand, dan Indonesia, sedangkan prevalensi di Timor-Leste diperkirakan pada 6 -7%. Sementara itu, terdapat negara tertentu di kawasan Asia Tenggara yang memiliki sejumlah besar kasus Hepatitis virus. India misalnya, memiliki hampir 40 juta orang dengan infeksi HBV kronis Selain itu, sekitar 65% dari orang-orang dengan HBV kronis, masing-masing tidak menyadari status mereka.

Sementara itu di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) menemukan bahwa prevalensi HBsAg adalah 7,2%. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan data tahun 2007, yaitu 9,4% pada populasi umum. Diperkirakan 18 juta orang memiliki Hepatitis B. Sekitar 50% dari orang-orang ini memiliki penyakit hati yang berpotensi kronis dan 10% berpotensi menuju fibrosis hati yang dapat menyebabkan kanker hati. Angka-angka ini menunjukkan bahwa 1.050.000 pasien memiliki potensi untuk menjadi kanker hati. Untuk itu, surveilans Hepatitis B telah dilakukan di kalangan penduduk berisiko tinggi.

Pengendalian Hepatitis B di Indonesia

Guna mengendalikan virus hepatitis, Kementerian Kesehatan RI memiliki 5 aksi utama, yaitu: 

Peningkatan kesadaran, kemitraan dan mobilisasi sumberdaya.

Pengembangan Surveilans Hepatitis untuk mendapatkan data sebagai dasar untuk penyusunan respons penanggulangan.

Memperkuat hukum dan peraturan.

Upaya pencegahan secara komprehensif.

Deteksi dini, dan tindak lanjutnya yang mencakup akses Perawatan, dukungan dan Pengobatan.

Referensi

https://www.alodokter.com/hepatitis-b

Viva Health | Artikel Kesehatan - Hepatitis B

https://www.alodokter.com/hepatitis-b/pengobatan

https://www.halodoc.com/artikel/6-pantangan-makanan-bagi-pengidap-hepatitis-b

https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sebagian-besar-kematian-akibat-hepatitis-virus-berhubungan-dengan-hepatitis-b-dan-c-96 




Komentar