TBC TAK KALAH MEMATIKANNYA DIBANDINGKAN COVID – 19
Apa sih yang menyebabkan Tuberkulosis tidak kalah mematikan dibandingkan dengan covid – 19 ?. Yuk mari sama – sama belajar mengenai tuberculosis dan covid-19 dengan menyimak penjelasan dibawah ini!.
Tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan nama TBC adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.
Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah covid-19.
Covid-19 adalah penyakit akibat infeksi virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.
Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan Coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona.
Gejala Tuberkulosis
Gejala penyakit ini biasanya berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari.
Gejala Covid-19
Gejala awal infeksi covid-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika tubuh breaksi melawan virus covid-19. Secara umum, ada tiga gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi covid-19, yaitu:
• Demam (suhu tubuh di atas 38°C)
• Batuk kering
• Sesak napas
Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga bisa muncul pada infeksi covid-19, yaitu :
• Mudah lelah
• Nyeri otot
• Nyeri dada
• Sakit tenggorokan
• Sakit kepala
• Mual atau muntah
• Diare
• Pilek atau hidung tersumbat
• Menggigil
• Bersin-bersin
• Hilangnya kemampuan mengecap rasa
• Hilangnya kemampuan mencium bau (anosmia)
Gejala covid-19 bisa muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Sebagian pasien covid-19 juga ada yang mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apa pun. Kondisi ini disebut happy hypoxia. Selain itu, beberapa laporan kasus juga menyebutkan bahwa sebagian pasien covid-19 dapat mengalami ruam kulit.
Cara Penularan Tuberkulosis
Penularan tuberkulosis (TBC) terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk. Oleh sebab itu, risiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC.
Cara Penularan Covid-19
Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:
• Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita covid-19 bersin atau batuk
• Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita covid-19, misalnya uang atau gagang pintu
• Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita covid-19 tanpa mengenakan masker
CDC dan WHO menyatakan covid-19 juga bisa menular melalui aerosol (partikel zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini biasanya terjadi dalam prosedur medis tertentu, seperti bronkoskopi, intubasi endotrakeal, hisap lendir, dan pemberian obat hirup melalui nebulizer.
Penularan melalui udara ini juga bisa lebih mudah terjadi di tengah kerumunan orang, khususnya di dalam ruang tertutup.
Cara Pencegahan Tuberkulosis
• Pencegahan sebelum terinfeksi
Tuberkulosis dapat dicegah dengan vaksin BCG. Pemberian vaksin ini disarankan sebelum bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan memakai masker saat berada di tempat ramai.
• Pencegahan setelah terinfeksi
Pengobatan TBC adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari dokter. Jenis obat yang diresepkan untuk mengatasi TBC antara lain rifampicin dan ethambutol
Cara Pencegahan Covid-19
• Pencegahan sebelum terinfeksi
Pencegahan covid-19 sebenarnya sangat mudah, tergantung bagaimana tingkat kedisiplinan kita dalam melakukanya setiap hari dimanapun dan kapan pun. Berikut adalah pencegahan covid-19 :
1. Mencuci tangan
2. Memakai masker
3. Menjaga jarak
4. Mengurangi mobilitas
• Pencegahan setelah terinfeksi
Pada pasien bergejala ringan atau tanpa gejala, dokter akan menyarankan untuk isolasi mandiri di rumah, sambil tetap melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah:
1. Merujuk pasien dengan gejala berat untuk menjalani perawatan dan karantina di rumah sakit rujukan
2. Meresepkan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai dengan kondisi pasien
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
4. Menganjurkan pasien untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Sementara, pada pasien dengan gejala berat, dokter akan memberikan rujukan untuk menjalani karantina di rumah sakit rujukan. Metode perawatan yang dapat diberikan antara lain :
1. Pemberian infus cairan agar tetap terhidrasi
2. Pemasangan ventilator atau alat bantu napas
3. Pemberian obat, seperti pengencer darah, antiperadangan, antiinterleukin-6 (IL-6), remdesivir, atau favipiravir
Lalu apa yang membuat kita harus sama – sama waspada terhadap kedua peyakit ini ?
Tuberkulosis dan covid-19 adalah penyakit yang menyerang paru – paru, dimana orang yang terjangkit akan tergangu pernafasanya sehingga semakin lama akan menyebabkan kematian dan ganguan organ tubuh yang lain. Dengan sirkulasi oksigen yang tidak lancar maka organ tubuh semakin lama akan rusak dan tidak dapat berfungsi maksimal, selain itu kita tidak tau kapan dan dimana kita terjangkit penyakit tersebut karena dapat tertular melalui kontak fisik dan cairan, apalagi melalui udara. Sehingga kita harus lebih menjaga keamanan kita dengan menggunakan alat pengaman diri, salah satunya adalah masker!
Refrensi
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://hellosehat.com/infeksi/covid19/cara-mencegah-covid-19/
https://www.alodokter.com/tuberkulosis
https://www.alodokter.com/covid-19
https://www.halodoc.com/artikel/inilah-cara-pencegahan-covid-19
Komentar
Posting Komentar