Oleh 1AD3 Keperawatan
Akhir-akhir
ini, pemerintah Indonesia khususnya Kementrian Kesehatan sedang fokus dalam
transformasi teknologi kesehatan yang menjadi bagian dari enam pilar
transformasi kesehatan. Enam pilar ini menjadi penopang kesehatan Indonesia
untuk mencapai layanan kesehatan yang berkualitas serta merata hingga seluruh
penjuru negeri.
Fungsi utama dari transformasi teknologi kesehatan adalah untuk mendukung transformasi layanan primer dan juga sekunder. Kemajuan dari transformasi ini tentu akan memiliki dampak yang amat baik untuk kedepannya seperti layanan kesehatan akan menjadi lebih efektif serta efisien. Oleh sebab itu, kementrian kesehatan merancang beberapa kegiatan prioritas untuk transformasi teknologi kesehatan yang dibagi menjadi ke dalam 3 bagian:
1. Integrasi serta pengembangan data
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu kebijakan kesehatan dengan basis data yang lengkap, akurat, serta mutakhir.
2. Integrasi serta pengembangan aplikasi pelayanan kesehatan
Ada 3 program yang akan dijalankan dalam kegiatan ini yaitu pengembangan aplikasi kesehatan yang terintegrasi, peningkatan SDM kesehatan yang memiliki kemampuan informatika kesehatan, serta mendirikan helpdesk terpusat pada Kemenkes.
3. Pengembangan ekosistem teknologi kesehatan
Program utama dalam kegiatan ini adalah pengembangan ekosistem dari produk inovasi teknologi kesehatan, perluasan teknologi telemedicine, serta integrasi riset bioteknologi kesehatan.
Pada tahun 2021, kegiatan integrasi serta pengembangan sistem data kesehatan tengah difokuskan pada desain arsitektur tata kelola satu data kesehatan berbasis individu (Integrated Electronic Health Record). Kegiatan ini memiliki target yang fokus pada desain arsitektur yang mempunyai tujuan agar setiap individu mempunyai data kesehatan yang terintegrasi dengan baik. Selain itu kegiatan yang telah dilakukan adalah pengembangan ekosistem teknologi kesehatan sebagai asesmen ekosistem serta uji coba regulatory sandbox di inovasi teknologi kesehatan.
Pada tahun 2022, pengembangan sistem big data sudah mulai terintegrasi. Pengembangan ini mencakup sistem kesehatan berbasis individu seperti pandemi, keluarga sehat, serta stunting. Hal tersebut fokus pada jumlah sistem data kesehatan yang telah terintegrasi dengan pusat. Setelah itu ada kegiatan integrasi dan pengembang sistem aplikasi kesehatan yang dikembangkan menjadi platform sistem fasyankes terintegrasi.
Tahun ini, kegiatan difokuskan pada implementasi sistem analisis kesehatan dengan harapan akan adanya peningkatan variabel data individu pada sistem data yang terintegrasi. Hal ini dapat diwujudkan dengan pengimplementasian sistem analisis kesehatan berbasis Artificial Intelligence yang ditandai dengan perluasan izin serta implementas produk teknologi yang ada di Fasyankes.
Pada tahun 2024 mendatang, akan lebih difokuskan pada perluasan yang menjadi target dari tahun ini. Target pencapainnya adalah indonesia akan mempunyai sistem trasnformasi digital yang baik, terintegrasi dari data berbasis individu, sistem aplikasi kesehatan yang memadai soal literasi digital, hingga banyaknya produk bioteknologi yang diimplementasikan ke Fasyankes, serta perluasan pelayanan telemedicine di FKTP.
Ketertinggalan Indonesia dalam bidang teknologi kesehatan memang harus segara dikejar untuk bisa tetap bersaing dengan negara-negara lain. Oleh sebab itu diharapkan strategi dari pemerintah tersebut dapat direalisasikan dengan baik dan sesuai dengan harapan sehingga pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik.
Referensi:
https://mejadokter.com/prioritas-transformasi-teknologi-kesehatan
Komentar
Posting Komentar